Aku berlari dilorong rumah sakit,tak peduli walau seseorang memaki atau meneriakiku.
''Hey!'' Ucap seseorang yang sedang menatap pintu putih dihadapannya,terlihat bahwa wajahnya memancarkan ke khawatiran.
''Gimana keadaan Mamaku?'' Tanyaku khawatir.
''Keadaanya kritis'' Ucap orang itu lagi masih menatap pintu dihadapannya.Aku terduduk lemas.
''Siapa yang menabrak Mamaku kka?'' Tanyaku kesal.
''Entah,orang itu berlari begitu saja'' Ucap orang itu lagi.
''Orang nggak punya perasaan'' Ucapku,mataku mulai berair.
'Bagaimana jika Mama meninggal?siapa yang akan merawatku nanti?' Berbagai pertanyaan hinggap dikepalaku.
Aku menunggu dengan cemas tak ada pikiran yang hinggap dihatiku selain tentang nasibku nanti dan tentunya Mama.
''Kamu nggak papa kan?'' Tanya seseorang yang berlari dilorong-lorong rumah sakit.
''Nggak..'' Jawabku singkat.Orang itu hanya diam.
''Cakka?kamu disini?'' Tanya-nya dengan bingung.
''Sudah daritadi,aku yang menemukan Mama Agni'' Ucapnya dingin.
''Tadi kamu kemana?'' Tanyaku mulai mengintrogasi.
''Nggak cuma kerumah temen'' Ucapnya ngeles.
''Oh gitu..'' Aku menatap nanar pintu dihadapanku.
''Sebaiknya aku pulang'' Ucap Cakka beranjak pergi.Aku memegang tanganya.
''Jangan pergi!bagaimana jika nanti Mama bangun?dan bertanya siapa penyelamat hidupnya?'' Tanyaku.
''Telpon saja nomerku'' Ujarnya dingin.
''Aku nggak punya nomer mu'' Ucapku lagi dengan tampang polos,tangannya pun tak kulepaskan.
''Udah masuk ke HP mu,aku pulang'' Ucap Cakka melepaskan cengkraman tanganku.
''Eeeeh,sebelumnya aku makasih banget ya sama kamu'' Ucapku menghentikan langkahnya.
''Ya'' Ujarnya berlari cepat.
''Ag..dia itu orang yang aneh ya'' Ucap orang disebelahku.
''Ya,memang mengapa?kau cemburu aku memegang tangannya?'' Tanyaku.
''Tidak!aku tak cemburu,untuk apa?kau adalah miliku Agni'' Ucapnya sok romantis,aku menangapi dengan biasa.
''Ooooh'' Ucapku lagi.
***
Aku berangkat sekolah dengan lunglai.
Sampai saat ini Mama belum juga melewati masa kritisnya.
''Gimana Mama kamu Ag?'' Tanya Zahra.Aku duduk desebelah Zahra dengan lemas.
''Tak baik!'' Ucapku air mataku pun mulai menetes.
''Yang sabar ya Ag'' Ucapnya memberi semangat.
''Makasih banget ya Zah kamu udah jadi sahabat baikku'' Ucapku walau tanpa senyuman.
''Sama-sama'' Ucapnya.
'Tok..Tok..Tok'
Tiga orang mengetuk pintu lalu mengahmpiriku dan Zahra.
''Hy Ag..'' Ucap seseorang yang tengah.
''Hy,juga kak'' Ucapku lemas.
''Katanya Mama kamu jadi korban tabrak lari ya?'' Tanya yang kanan.
''Iya kak'' Ucapku lemas.
''Kami turut sedih ya'' Ucap bertiganya tulus.
''Makasih ya kak'' Ucapku.Ya,mungkin kalian tak pernah tau siapa mereka!ya mereka adalah 'Three Twins' suatu grup yang sangat populer dengan anak-anaknya yang sanget cantik dan sangat baik kepada kami,mereka pun tak memandang orang miskin atau kaya,orang jelek atau cantik,dll.Mereka bertiga pun mempunyai pacar semua!yang kiri : Shilla punya pacar namanya Iel katanya Iel adalah temen kecilnya dulu.yang kanan : Ify punya pacar namanya Mario dulu katanya mereka sempet musuhan gitu tapi malah jadi pacaran.Dan yang tengah : Via dia pacarnya Alvin katanya mereka kenalan di Mini Bus.
''Sama-sama,eh kita balik dulu ya Ag!'' Ucap yang Shilla.
''Ya..'' Ucapku lagi.
Three Twins keluar!
''Ag,aku kagum deh sama mereka'' Kata Zahra tiba-tiba.
''Kagum?'' Tanyaku.
''Iya'' Ucapnya.
''Kok.'' Ucapanku terpotong.
''Mereka itu kaya raya tapi baik banget ya'' Ucapnya ''Aku pingin deh kayak mereka'' Ucapnya lagi kali ini dengan senyuman diwajahnya.
''Jadi aja dirimu sendiri Zah..'' Ucapku.
''Aku hanya.'' Ucapan Zahra terpotong.
''Hanya ingin meniru sifatnya yang baik hati bukan?'' Tanyaku.Zahra mengangguk.
''Kamu udah baik hati banget kok Zah'' Ucapku tulus.
''Makasih!'' Ucapnya tersenyum manis.
***
''Hey!'' Ucap seseorang.
''Loh?Tian?'' Ucapku heran,tadi sebelum kekantin rumah sakit aku disini bersama Cakka.
''Kenapa?'' Tanya nya.
''Cakka mana?'' Tanyaku celingukan.
''Tadi dia ada disini tapi aku suruh pulang'' Ucapnya nyengir.
''Atas dasar apa kamu nyuruh dia pulang?'' Tanyaku ketus.
''Agni!aku ada disini aku ini bisa jagain Mama kamu!'' Ucapnya.
''Apa?bisa jagain?'' Nada ucapanku mulai meninggi.
''Iya!'' Ucapnya mantap.
''Jagain Mama?yakin kamu dengan kata-katamu?sudah aku tak ingin melihatmu lagi pintu keluar aku kasih buat kamu!'' Bentakku,orang-orang yang ada disepanjang koridor rumah sakit melihat kearahku.Tian tersentak kaget.
''Cepat pergi!'' Ucapku.Tian pergi dengan menutup wajahnya.
''Untuk apa kamu mengusirnya?'' Tanya seseorang dibelakangku.Aku tersentak kaget lalu berbalik.
''Aku hanya kesal karena dia telah mengusirmu'' Ucapku terduduk.
''Sudahlah!'' Ucapnya.''Dia yang pacarmu bukan aku'' Ucapnya lagi.
''Dia memang pacarku tapi dia nggak berhak ngsir kamu!pake sok gaya-gayaan sok bisa jaga Mama lagi!'' Ucapku menatap sepatuku.
''Aku mau pulang!'' Ucapnya.
''Eeeeh Cakka!kenapa tadi nggak kesekolah?'' Tanyaku.
''Malas'' Ujarnya cepat lalu berjalan dengan santai.
***
Dering HP membuatku membuyarkan semua lamunanku tentang Mama.
Dari Dokter Goldi.
Dokter : ''Halo Agni?''
Aku : ''Iya dok!bagaimana dengan keadaan Mama?''
Dokter : ''Mama kamu sudah sadar,maka dari itu saya telpon ke anda''
Aku : ''Mama?sadar?''
Dokter : ''Iya,Mama kamu sudah sadar!ini adalah mukjizat Tuhan Agni''
Aku : ''Ya dok,saya tau itu!kalau begitu saya akan bergegas kesana''
Dokter : ''Ya!''
'Tit!'
''MANG!Anterin Agni ke Rumah sakit!'' Teriakku dari atas.
***
Aku berlari dengan kencang di koridor rumah sakit.
''Cakka?'' Tanyaku heran.
''Dokter telp aku sebelum kamu'' Ucapnya menatap jendela kamar Mama.
''Ooooh,kenapa tidak masuk?'' Tanyaku.
''Mama mu tak mengenalku,jadi lebih baik kamu masuk lebih dulu'' Jawabnya.
''Ya sudah!'' Kataku dengan semangat'45.
''Mama!'' Kataku saat masuk kamar.
''Agni!sini nak,Mama rindu'' Ucapnya lemah.Aku menghampiri Mama.
''Huaaaa,Mama'' Aku menangis sejadi-jadinya.
''Sudahlah nak,Mama ada disini'' Ucapnya membelai rambutku.
''Agni takut Ma..'' Kataku manja.
''Mama ada disini sayang!'' Katanya lembut.
''Mama,apakah Mama tau siapa peri penolong nyawa Mama?'' Tanyaku.
Mama mengelengg ''Tidak,tapi Mama ingin tau!'' Ucap Mama tegas.
''Namanya Cakka Ma,anak kelas 8-1'' Ucapku tersenyum.
''Sudah,tak penting memikirkan nama atau kelas seseorang,yang penting Mama ingin lihat orangnya'' Kata Mama membelai punggungku.
''Ehehe'' Aku nyengir lebar.
Aku berjalan kearah pintu.Lalu menyembulkan kepalaku di antara dua pintu.
''He?kok nggak ada?'' Tanyaku pada diri sendiri.heran.
''Kenapa Ag?'' Tanya Mama.
''Orangnya nggak ada'' Kataku menutup pintu dan menghampiri Mama.
''Ya sudah,mungkin pulang'' Kata Mama tersenyum.
***
''Cakka!'' Teriakku saat melihat Cakka bermain basket.Yang dipanggil hanya menengok sebentar lalu memasukan bola ke ring.Aku duduk dikursi penonton.
''Kamu kemaren kemana?'' Tanyaku bersender pada kursi diatas.
''Pulang'' Jawabnya cuek.
''Kenapa pulang,padahal Mama mau ketemu kamu loh'' Kataku tersenyum.
''Capek'' Ucap Cakka sambil menjatuhkan bolanya lalu pergi keluar lapangan basket.
''Cakk..tungguin!'' Kataku berlari.Dan 'Bruuuk' aku terjatuh karena terpleset.Cakka terus berjalan sampai menghilang ditikungan jalan.
''Hey!'' Teriakku menahan sakit.Aku mencoba berdiri dan berjalan sendiri kearah UKS.
Berhasil!Saat aku sampai diUKS aku menemukan Cakka disana.
''Cakka?'' Tanyaku.Cakka menengok.
''Apa?'' Tanya-nya dingin.
''Kok tadi langsung pergi?'' Tanyaku menyeret kaki mengambil betadine dan plester.
''Malas'' Jawabnya lalu pergi.
''Eh,tunggu!'' Aku memegang tangannya lagi.Cakka sama sekali tak menengok.
''Tolong,nanti pulang kamu keRumah Sakit'' Mohonku.
''Lihat nanti'' Ucapnya,tangannya masih kupegang erat.
''Lepasin tanganku!'' Kata Cakka dingin.
''Nggak sebelum kamu bilang 'Iya!'' Paksaku.Cakka berbalik kearahku.
''LEPASIN TANGANKU!'' Bentaknya.Aku tersentak kaget,tangan ku dengan lemas melepas pergelangan tangannya.Aku diam memandang dinding putih dihadapanku.
***
Aku berjalan dikoridor rumah sakit dengan wajah sangat amat murung.
''Maaf'' Ucap seseorang saat aku sedang lewat dihadapannya,dia menurunkan novelnya.Hash..Cakka.
''Untuk apa kamu kesini?kamu nggak maukan aku ajak kesini?jadi pergi aja sana!'' Usirku,menahan emosi.Cakka diam tanpa berbicara.
''Aku nggak mau dianggap ngomong sendiri'' Ucapku kesal dan langsung berjalan cepat kebangsal Mama dirawat.
''Mama Agni dateng!'' Aku tersenyum sambil mengangkat tinggi-tinggi kerajang ber isi buah yang tadi ku beli saat kesini.
''Agni,bawa buah buat Mama ya nak?'' Tanya Mama lembut.
''Iya dong Ma..'' Ucapku tersenyum lalu murung.
''Agni kenapa?'' Tanya Mama.Aku menggeleng.
''Nggak papa kok hanya capek'' Ucapku duduk disofa lalu menidurkan badanku disana.
''Ooo,ya sudah tidur aja'' Ucap Mama,menyalakan TV.
***
Aku berjalan ditrotoar jalan bersama adik sepupuku.Aurel. (Aurel menginap dirumah Agni *Jakarta* sampe 6 hari)
''Kak..kita mau ke ceblang ya?'' Tanya-nya yang memang kata-katanya masih sedikit celat.
''Iya,jangan lepasin tangan kakak ya!'' Aku memperingati Aurel.
''Iya kak'' Ucap Aurel menatap sebrang.
''Aaaaah,kak Aulel mau pemen loli dicitu'' Aurel mulai merajuk dan menunjuk pedagang permen loli diseberang.
''Sabar ya!Lagi rame banget jalannya'' Ucapku menatap kanan kiri tak terasa pegangan Aurel mengendur lalu Aurel berlari kearah sebrang,aku sadar itu saat aku lihat Aurel sedang berjalan dengan santai kesebrang,padahal dari arah kanan ada mobil jeep sedang melaju sangat cepat.
''Aureeeeeel!'' Teriakku menutup mata.
'CIIIIT,BUGH!' Terdengar suara riuh orang tertabrak dari arah tengah jalan.
Aku membuka mata,lalu berlari kearah kerumunan banyak orang ditengah jalan.
''Misi!'' Teriakku lantang.
Aku sampai ditengah dengan air mata berlinang.
Daaaaaan..yang kutemukan disitu bukan Aurel.
''Anakku!'' Teriak seorang ibu lantang.
''Cepat bawa rumah sakit bu!'' Kataku.
''Iya,tolong!'' Teriaknya.
Anak itu segera dibawa keRumah Sakit..
'Kalau bukan Aurel yang tertabrak lalu dimana Aurel?' Batinku dalah hati.
Aku menatap seorang anak berkucir dua,rambut keriting dan anak itu masih kecil.Wajahku terlihat berseri-seri.
''Aureeeeeel'' Teriakku lantang.Anak itu menengok.
''Akakak'' Ucapnya nyengir.
''Kamu nggak pa-pa kan?'' Tanyaku khawatir.
''Nggak!untung ada akak ini kalau nggak,Aulel udah nggak ada kak'' Ucapnya tersenyum senang sambil menarik baju lelaki tersebut,lelaki tadi sedang membayar permen loli milik Aurel sekarang.
''Makasih banget ya!anda sudah menyelamatkan adik saya'' Ucapku sopan.
''Ya'' Ucapnya sembari berbalik kearahku.
''Cak..cakka?'' Tanyaku terkejut.
''Ya'' Ucapnya memasukan uang kembalian pada dompetnya.Aku teringat saat-saat dia membentakku.
''Ayo Aurel kita pulang'' Ajakku kasar pada Aurel.
''Ndak mau!'' Teriak Aurel.
''Aurel,kita pulang sekarang'' Bentakku,Aurel hanya bersembunyi dibalik Cakka.Aku menggeret tangannya.
''Bukan gitu mengajak anak-anak pulang'' Ucap Cakka.
''Aaaaah,bukan urusan kamu'' Bentakku kasar pada Cakka,yang jelas-jelas telah menolong nyawa Mama,aku memang saat itu sangat-sangat terbawa emosi.
''JANGAN BENTAK ANAK KECIL!'' Bentak Cakka padaku.Aku tersentak kaget kembali.
''Aaaah terserah kamu mau pulang atau nggak kakak nggak ngurusin kamu lagi!'' Ucapku berlari dengan berlinang air mata.
''Akakak!'' Teriak Aurel memegang tanganku.
''APA?IKUT SANA SAMA CAKKA!'' Bentakku.Aurel menangis.
''Nangis aja sana!'' Aku melepas pegangan tangan Aurel lalu mencegat taxi yang sedang melintas.
***
Aku bersender pada bangku taman.
Menangis dan menunduk disana,sambil menendang-nendang sebuah batu kecil disekitarku.''Hey!'' Sapa seseorang.Aku menangkat muka.Hash Cakka!.
''SEMPET -SEMPETNYA KAMU BILANG 'HEY' KE AKU!'' Semprotku saat tau itu adalah Cakka.
Aku langsung berjalan menuju rumah!.
***
''Agni!'' Teriak Mama.
''Apa?'' Tanyaku malas.
''Kenapa kamu meninggalkan adik sepupumu pada Cakka temen sekolah kamu?'' Semprot Mama.
''Dia sendiri yang nggak mau pulang'' Ucapku benar-benar kesal.
''Hiksss..hiksss'' Terdengar suara orang menangis diruang makan.
''Kamu harus nya menjaga Aurel'' Ucap Mama kesal.
''Iya!Agni tau,tapi Agni nggak mau berurusan sama dia lagi'' Kataku ketus Sambil menunjuk Aurel.''Agni!'' Teriak Mama.
''Agni capek mau tidur'' Ujarku ngeloyor pergi keatas kamar.
''Agni!'' Teriak Mama.
''Apa salah?apa salah?'' Gumamku menangis.
''Kenapa?atau aku yang terlalu jahat?'' Aku menangis tersedu.
''Aku hanya ingin nggak berurusan sama Cakka,orang yang udah ngebentak aku dan buat aku benci namun jatuh cinta sama dia'' Aku merebahkan diriku di kasur.
''Sampai kapan aku kayak gini?Ya Tuhan,bantu aku!'' Ujarku mulai menangis
***
Kabarku sifatku yang berubah mulai menyebar kemana-mana.Banyak isu yang bilang 'Agni,seseorang yang baaaaik banget sekarang malah menjadi orang yang gampang kepancing emosinya.Kenapa ya?'
''Arggggh'' Aku mengerang kesal mengingat kejadian tadi disekolah.
'Tok..Tok..Tok'
Seseorang mengetuk pintuku.
''Siapa?'' Tanyaku.
''Aulel'' Jawab orang disana.Aurel masuk!.
''Ngapain kamu kesini?'' Tanyaku ketus.
''Maaf in Aulel kak'' Ucapnya merasa bersalah.Aku menatapnya kasihan.
''Aurel nggak salah kok yang salah kakak,gampang kepancing emosi'' Jawabku lembut,sambil membelai rambut Aurel yang ikal gantung.Aurel tersenyum ''Aulel kak yang salah,Aulel nggak mau nurut kakak yang lebih tau cituaci'' Ucapnya lucu.Aku terkekeh.
''Iiiiih,Aurel pinter ngomong iiih,belajar darimana?'' Tanyaku tertawa kecil.
''Dari Kak Cakka'' Kata Aurel mengerjapkan matanya.Tawa kecilku hilang.
''Aulel calah ngomong?'' Tanya Aurel mendongak kebawah.
''Nggak kok!'' Ucapku tersenyum.
''Makan yuk kak!'' Ajak Aurel menarikku keruang makan.
***
Aku berjalan dalam kesendirian..
Aku mencoba..Tak mengingatmu, Tak mengenangmu
Aku t'lah hancur lebih dari berkeping-keping
Karena cintaku, Karena rasaku
Yang tulus padamu
Begitu dalamnya aku terjatuh
Dalam kesalahan rasa ini
Jujur aku tak sanggup, Aku tak bisa
Aku tak mampu dan aku tertatih
Semua yang pernah kita lewati
Tak mungkin dapat kudustai
Meskipun harus tertatih
(Kerispatih-Tertatih)
Aku selesai mengalunkan sebuah lagu.
''Sampai kapan aku kayak gini?'' Desahku.
''Keren Ag..'' Ucap seseorang.Zahra.
''Kamu denger itu semua?'' Tanyaku terkejut.Orang itu mengangguk.
''Buat siapa Ag?'' Tanya Zahra lagi.
''Nggak buat siapa-siapa'' Ucapku menutupi-nutupi.
''Terus kata-kata 'Sampai kapan aku kayak gini' itu buat siapa?'' Tanya Zahra,terus mendesakku.
''Nggak bat siapa-siapa Ra..'' Ucapku keluar ruang musik.
''Ayolah Ag,katanya sahabat'' Desak Zahra.
''Belum saatnya kamu atau siapapun tau!'' Ujarku ngeloyor pergi.
''Agni..pliiis,jawab dong'' Zahra terus mendesakku daritadi.
''Zahra udah aku bilang,belum saatnya kamu atau seseorang pun tau!'' Ujarku mengepalkan tangan,lalu menaiki mobil,kebetulan hari ini aku dijemput oleh mobil.
''Yah,Agni pelit'' Zahra mencibir.
''Biar,bweeeek'' Aku menjulurkan lidah,untung saja kabar tentang sifatku yang berubah sudah diganti menjadi sifatku yang seperti biasa.
***
''Aureeeeeel'' Teriakku saat melihat Aurel bermain barbie didepan rumah.
''Akakak,Aurel nunggu lama loh!'' Ujar Aurel lucu.
''Lama ya?maaf deh kalau gitu!'' Ucapku,lalu menggandeng tangan Aurel kedalam rumah.
''Ma..Agni pulang!'' Teriakku.
''Waaaah,kayaknya anak Mama udah sembuh nih?'' Canda Mama.
''Sembuh apalagi?'' Tanyaku heran.
''Lupain aja'' Ujap Mama terkekeh.
''Oh iya Ma,Mama masak apa?'' Tanyaku mengelus perut.
''Masak sayur Asem,dan teman-temannya.Makan sana'' Ucap Mama membelai rambutku.
''OK Ma,Agni ganti dulu ya!'' Ucapku menaiki tangga.
***
''Agniiiii!'' Teriak Zahra.
''Apa?'' Tanyaku.
''Aku masih penasaran sama yang kemaren'' Ucap Zahra mengikutiku kearah tempat duduk.
''Yang mana?'' Tanyaku pura-pura nggak tau.
''Agni,jangan pura-pura nggak tau deh!'' Keluh Zahra kesal.
''Nanti juga tau'' Ujarku menaruh tas dengan senyuman mengembang.
Aku menatap nanar kearah lapangan basket.''Ag?liat apa sih kamu?'' Tanya Zahra penasaran.Aku segera mengalihkan pandangan ''Aku nggak lihat apa-apa kok'' Ucapku tersenyum.
''Eh iya gimana kabarmu sama Septian?apa yang kamu maksud dikata-kata kamu kemaren itu Septian?'' Tanya Zahra.
''Bukan kok,nggak ada sangkut pautnya sama orang yang aku maksud.Aku mau putusin Septian akhir pekan ini'' Ucapku.
''Hah?kamu putusin Tian akhir pekan ini?'' Tanya Zahra dengan lantang,semua orang yang ada dikantin melihat kearahku.Aku menutup mulut Zahra.Orang-orang langsung kembali keaktivitas masing-masing.
''Hfffmfff'' Zahra nggak bisa bernafas.
''Kalau ngomong pelan-pelan'' Ucapku sambil melotot.Zahra memukul-mukul tanganku.
''Aduh'' Erangku saat Zahra memukul dengan sangat keras.
''Iiiih Agni,aku nggak bisa nafas tau!kalau mati gimana?'' Tanya Zahra kesal.
''Maaf'' Ucapku.
''Jadi kamu mau mutusin Tian akhir pekan ini?berarti 3 hari lagi dong?atas dasar apa sih kamu mutusin Tian?'' Tanya Zahra bingung.
''Udah nggak punya perasaan sama dia,daripada digantungin kayak gini mending diakhirin deh'' Ucapku mengaduk-aduk minumanku.
''Yakin Ag?'' Tanya Zahra.
Aku menangguk pelan.
''Ya udah,aku cuma dukung aja!'' Zahra menyemangatiku.
***
''Aduh'' Ucapku.
''Kenapa Ag?'' Tanya Zahra.
''Buku PRku ketinggalan,aku ambil dulu deh'' Ucapku,berlari kearah kelas.
''Ya udah aku tunggu disini ya'' Ucap Zahra.
Aku mengambil buku di loker mejaku.
''Untung saja tidak tertinggal'' Ucapku tersenyum.Aku melihat penjuru kelas.KOSONG.
'Kemana yang piket?' Batiku heran.'Ah sudahlah' Batinku berlalu.
Aku melewati ruang musik.
Terdengar alunan nada dari sebuah gitar disana.Karena penasaran aku membuka sedikit ruang musik.Terdapat seseorang disana,namun tertutup oleh piano.Aku mencoba melihat siapa orang itu.
''Ag..?'' Ucap seseorang.
''Eh iya?'' Tanyaku membalikan badan.
''Ngapain disini?'' Tanya-nya balik.
''Eh..tidak hanya,mau ngadem aja'' Ucapku nyengir.
''Dasar!aku nungguin kamu sampe lumutan tau!'' Ucap orang itu menghentakan kaki.
''Iyaaaa,sorry'' Aku mengacungkan kedua jariku.
''Ya udah!ayo pulang,mau ujan..nanti kita kehujanan'' Ucap Zahra menarik tanganku.
***
''DOOOOR'' Teriak seseorang dibalik pintu saat aku melangkahkan kaki memasuki rumah.
''Eeeeeeh?'' Ucapku kaget.Orang itu melongokan kepalanya keluar pintu.
''Aureeeel'' Ucapku gemas.
''Ehehe,akakak capek ya?'' Tanya Aurel.
''Iya'' Jawabku duduk.
''Kenapa?'' Tanyaku lagi.
''Kata Bdhe,Aulel suluh bikin akakak hilangin capek'' Ucap Aurel dengan logat khasnya.
''Oh ya?mau ada apa?'' Tanyaku tersenyum.
''Aulel nggak tau'' Ucap Aurel memijit lenganku.
''Ahaha,iya deh'' Ucapku menyipitkan mata.
'Tok..Tok..Tok'
Suara ketukan pintu membuatku terbangun.Aku membuka pintu kamarku.
''Eeeeeh,Mama'' Ucapku masih setengah tidur.
''Ya ampun Agni,ini udah jam lima sore..kan Mama udah bilang nanti malem mau ada acara'' Ucap Mama,memegang rambutku.
''Aaaah,iya..Agni mandi'' Ucapku males-malesan menutup pintu
''Agniiii!'' Teriak Mama dari bawah.
''Iya!Agni tinggal make sepatu'' Ucapku memakai sepatu high heals. (Ceritanya Agni fenimin)
''Cepetam dikit dong,jangan males-malesan gitu..Ini acara penting Agni!'' Tegas Mama saat aku turun.
''I know this Mom'' Ucapku.
''Nah kalau udah tau kenapa masih lelet gitu?'' Tanya Mama kesal.
''Ehehe,Aurel ikut Ma?'' Tanyaku sambil nyengir.
''Ikut udah dimobil,tapi tante nggak ikut,katanya jaga rumah'' Ucap Mama.
''Oooo'' Ucapku berjalan kearah mobil.
***
Aku memasuki gedung megah dihadapanku.RAMAI.Hanya itu kata-kata yang bisa kulontarkan.
''Ayo masuk'' Ucap Mama.Aku menurut.
''Hay,jeng'' Sapa Mama.
''Hay juga jeng,eh ini anaknya ya?'' Tanya Orang tadi.Mama mengangguk.
''Dua jeng?'' Tanya orang tadi lagi.
''Yang satu ponakan!'' Kata Mama tersenyum.
''Pamit dulu ya jeng'' Pamit orang tadi pergi.
Aku,Mama,dan Aurel kembali menjelajah gedung ini.
''Hy jeng'' Sapa Mama sambil duduk dimeja.
''Hy juga jeng'' Sapa orang-orang yang ada disana.
Mama mengobrol dengan teman-temannya,sedangkan aku dan Aurel hanya mengobrol nggak penting.
''Oh,iya ini anak saya jeng nama nya Cakka'' Kata teman Mama (Yang mengadakan acara ini),memperkenalkan anaknya yang baru saja hadir.Aku yang sedang bermain dengan Aurel tersentak kaget.Aku mendongakan kepalaku dan ada Cakka disana.
''Loh?Cakka anak jeng?'' Tanya Mama.
''Iya,kenapa jeng?'' Tanya teman Mama.
''Dia,temannya Agni!saya juga sudah pernah bertemu Cakka'' Ujar Mama,terselip senyuman diwajah Mama.
''Ma..Agni keluar ya!sumpek'' Ucapku alasan.
''Loh kok keluar sih?'' Tanya Mama bingung.
''Agni sumpek Ma..'' Ucapku dengan melas,Cakka menatap lurus kedepan dengan wajah dingin.
''Panas ya Agni?'' Tanya Mama Cakka dengan lembut.
''Iya!'' Jawabku.
''Hm..tante suruh pelayan untuk menaikkan suhu AC ya?'' Ujar Mama Cakka bangkit.
''Oh,tidak perlu tante biar saya keluar saja!lumayan mencari udara sejuk malam hari'' Balasku cepat.
''Ya sudah..ajak Aurel ya!'' Ucap Mama.
''Ya!'' Jawabku menarik tangan Aurel kedepan gedung.
***
Aku duduk di kursi taman depan gedung megah itu.Mencoba menghilangkan seorang Cakka dipikiranku,tadi Cakka memang sangat tampan bahkan Irfan bachadim kalah!.Aku terdiam dalam pikiranku sendiri,sampai suara Aurel terdengar.
''Akakak kenapa ngajak Aulel kelual?'' Tanya Aurel heran.
''Aaaaah tidak hanya panas'' Jawabku mengibas-kibaskan tangan didepan muka.
''Ooooh ya cudah,eh Akak..Aulel mau ambiy minum didalem ya!'' Pamit Aurel.
''Eeeeeeh,kakak temenin ya!'' Jawabku cepat,namun Aurel sudah berlari duluan kedalam gedung.
Lama Aurel mengambil minuman.'Aaaah mungkin Aurel menghampiri Mama' Batinku cepat sebelum banyak pikiran negatif di hatiku.Tiba-tiba seseorang duduk disampingku.Aku menengok keseblahku.
''Mau apa kamu kesini?'' Tanyaku ketus.
''Aurel sudah didalam sama Mama mu'' Ucapnya menatap lurus kedepan.
''Oh!'' Jawabku.
-HENING-
'Aduh Cakka ngapain sih kesini segala?aku kan pingin menghilangkan kamu dari pikiranku saat ini' Keluhku dalam hati.
''Aku kesini disuruh bukan karena aku mau sendiri!'' Tegas Cakka seakan membaca pikiranku.Aku tak menjawab.
''Sudah sana,masuk!'' Usirku.
''Aku ingin disini!udara disini lebih sejuk dibanding didalam'' Jawab Cakka.
''Aku ingin masuk,disini terlalu dingin'' Ucapku datar,lalu beranjak pergi.Tiba-tiba tanganku dipegang oleh Cakka.Aku tersentak kaget,lalu menoleh sekilas.
''Apa?'' Tanyaku,nada suaraku seperti dibuat-buat agar terlihat biasa saja.
''Temani aku disini!'' Ucap Cakka menatap lurus kedepan,genggaman tangannya terlepas begitu saja.
''Terlalu dingin!'' Elakku.
''Akan ku genggam tangan mu!'' Ucap Cakka datar.Aku duduk disebelah Cakka dengan salting.Seperti ucapannya tadi tanganku di genggam erat oleh Cakka.Rasanya aku tak ingin lepas dari saat-saat itu.
***
Aku menatap dua orang disana dengan wajah cemburu.Ingin sekali menangis.
''Bye,Kka..semoga berhasil!'' Teriak seorang cewek berambut panjang berlari kecil,dan menghilang ditikungan.Aku mengintip dengan air mata yang sudah ku bendung sejak tadi.
Cakka berjalan dengan santai kearah kantin.
''Kenapa masti jatuh cinta sama Cakka,yang udah sama Oik'' Gumamku menangis.
***
Aku duduk dengan perasaan kecewa di kursi taman.Sedih memikirkan seorang Cakka.
'Duk!' Batu yang ketendang mengenai kaki seseorang.Aku menangkat kepala,lalu mendundukannya lagi.Seseorang duduk disebelahku.
''Mau apa?'' Tanyaku ketus.
''Cuma,duduk!'' Ucap orang itu menatap kedepan.
''Kamu ngikutin aku atau bagaimana sih?'' Tanyaku kesal.
''...'' Tak ada jawaban.
''Aku nggak lagi ngomong sama orang bisa kan?'' Tanyaku tambah kesal.
''Tidak..'' Ucap Cakka.
''Aku pulang!'' Ucapku.
''Jangan!Aku mau ngomong sama kamu'' Ucap Cakka serius.Membuatku menghentikan langkah
''Nggak ada waktu,aku harus mengantar Aurel keBandara!'' Ucapku berlari pergi.
***
'Tok..Tok..Tok'
''Agni pulang!'' Teriakku.
''Ayo nak kepakkan baju-baju mu!'' Ucap Mama dari atas.
''Mama,ngomong apa sih?ngaco deh!'' Ucapku bingung.
''Aurel sama Tante udah berangkat keAussie dari 2 jam yang lalu,dan sekarang Mama dipindah tugaskan ke Aussie selama 5 tahun'' Ucap Mama buru-buru.
''Hah?'' Tanyaku.
''Iya,mendadak!'' Jawab Mama cepat.
''Haruskah Agni ikut Ma?'' Tanyaku.
''Ya harus!kamu disini nggak ada yang mengurus Agni!'' Tegas Mama.
''Kan bisa nge kos!'' Jawabku memelas.
''Agni!'' Mama melotot.
''Iya!'' Dengan lemas aku berjalan kearah kamar dan mengepak barang-barang.
***
Aku berjalan dengan lunglai kearah taxi.Berhenti sejenak didepan pintu taxi sebelum aku masuk kedalamnya dan meninggalkan Jakarta.Aku menangis harus,setitik air mata mulai jatuh.Aku mengusap air mata itu dengan perlahan.
''Bye!'' Ucapku.
''Bye Cakka,semoga kamu dapat yang lebih baik dariku!'' Ucapku,butiaran air mata mulai jatuh kembali.
''Agni,ayo nak!'' Ucap Mama dari dalam taxi.Aku mengangguk kecil.
Lalu masuk kedalam taxi.
'Walau saat aku kembali nanti,aku tau kamu bakal dapat yang lain Kka,tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku tetep cinta sama kamu' Batinku.
***
''Agni!!'' Teriak seseorang saat aku akan chek-in didalam.Aku membalikkan badan.Dan orang itu berhenti tepat dihadapanku.
''Cakka?'' Tanyaku kaget.Orang itu mengangguk.
''Ngapain kamu kesini?'' Tanyaku.
''Aku cuma mau bilang.'' Ucapan Cakka terhenti.
''Bilang apa?'' Tanyaku gugup.
''Aku cuma mau bilang 'aku suka sama kamu'' Ucap Cakka menatapku dalam.Mama hanya diam melihatku dan Cakka.
''Jadi?'' Tanyaku.
''Kamu mau jadi pacarku?'' Tanya Cakka,aku menatap Mama.Mama mengangguk ''Pesawatnya masih sejam lagi kok Ag..'' Jawab Mama enteng.
''Agni nggak tanya itu!'' Ucapku.
''Lalu?'' Tanya Mama.Aku melirik kearah Cakka.Mama tersenyum ''Semua terserah Agni'' Ucap Mama kemudian.Aku menatap Cakka lirih.
''Aku bakal ke Aussie Kka'' Balasku menunduk.
''Aku bakal tunggu kamu!'' Lirih Cakka memegang tanganku.
''Jadi?'' Tanya Cakka.Aku mengangguk.
''Asalkan kamu mau tunggu aku sampai 5 tahun nanti'' Tambahku kemudian.
''Aku bakal tunggu kamu Ag!'' Ucap Cakka.
***
5 Tahun Kemudian.
2 Bulan terakhir aku dan Cakka Lost Contacs..
Aku memasuki rumah lamaku.Lalu merebahkan diri dikursi.
''Mama,keatas ya Ag..'' Ucap Mama pergi.
''MAMA AGNI KERUMAH CAKKA YA!'' Teriakku lantang.
''Ya!'' Teriak Mama.
***
''Nih Pak!'' Ujarku memberi uang untuk taxi.
Aku menatap rumah yang berdiri kokoh dihadapanku,memang aku tidak pernah kesini,tapi aku pernah diberi tahu oleh Cakka lewat Yahoo.Mail.
'Tok..Tok..Tok'
Aku mengetuk pintu.
Kelurlah sosok wantia paruh baya sangat cantik,namun matanya sangat sembab.
''Kamu siapa?'' Tanya Wantia itu.Teman Mama.Mama Cakka.
''Saya Anak Bu Winda tante'' Ucapku sopan.
''Kamu Agni?'' Tanya Mama Cakka.
''Iya tante!'' Jawabku sopan.
''Mari masuk!'' Ajak Mama Cakka.
''Iya tante'' Jawabku.
''Jadi tante?Cakka kemana?'' Tanyaku.
''Cakka nggak ada disini'' Jawab Mama Cakka.
''Lalu?'' Tanyaku.
''Mari ikut saya'' Mama Cakka menggeretku.
***
''Disini Cakka'' Ucap Mama Cakka menangis.
''Tante?'' Tanyaku,air mataku mulai turun.
''Ya Agni!'' Jawab Mama Cakka tersedu.
''Cakka?'' Tanyaku.
''Ya Ag,Cakka meninggal disebabkan Kanker Otak yang dideritanya sejak SMP'' Jawab Mama Agni.Aku menangis sangat deras.Hujan pun mulai turun.
''Mari Ag!kita pulang'' Ajak Mama Cakka.
''Tidak tante,silahkan tante duluan!saya masih ingin disini!'' Ucapku mengusap nisan dihadapanku.
''Kamu yakin Ag?'' Tanya Mama Cakka lirih.Aku mengangguk.
Mama Cakka pun pergi.
''Kka,walau kamu nggak ada disini!aku tetep cinta sama kamu kka,aku sayang sama kamu!'' Teriakku lantang ditengah derasnya hujan.
''Makasih kka kamu udah jadi pengisi hatiku!'' Ucapku menangis.Lalu meninggalkan Cakka beristirahat dengan tenang disana.
***
HOOOORE,SELESAI!
Kasian saya buat 3-4 hari-_-
Ehehe..
Baca?Komment
Kalau baca..
Kurang lengkap tanpa komment ;)
''Apa?'' Tanyaku.
''Aku masih penasaran sama yang kemaren'' Ucap Zahra mengikutiku kearah tempat duduk.
''Yang mana?'' Tanyaku pura-pura nggak tau.
''Agni,jangan pura-pura nggak tau deh!'' Keluh Zahra kesal.
''Nanti juga tau'' Ujarku menaruh tas dengan senyuman mengembang.
Aku menatap nanar kearah lapangan basket.''Ag?liat apa sih kamu?'' Tanya Zahra penasaran.Aku segera mengalihkan pandangan ''Aku nggak lihat apa-apa kok'' Ucapku tersenyum.
''Eh iya gimana kabarmu sama Septian?apa yang kamu maksud dikata-kata kamu kemaren itu Septian?'' Tanya Zahra.
''Bukan kok,nggak ada sangkut pautnya sama orang yang aku maksud.Aku mau putusin Septian akhir pekan ini'' Ucapku.
''Hah?kamu putusin Tian akhir pekan ini?'' Tanya Zahra dengan lantang,semua orang yang ada dikantin melihat kearahku.Aku menutup mulut Zahra.Orang-orang langsung kembali keaktivitas masing-masing.
''Hfffmfff'' Zahra nggak bisa bernafas.
''Kalau ngomong pelan-pelan'' Ucapku sambil melotot.Zahra memukul-mukul tanganku.
''Aduh'' Erangku saat Zahra memukul dengan sangat keras.
''Iiiih Agni,aku nggak bisa nafas tau!kalau mati gimana?'' Tanya Zahra kesal.
''Maaf'' Ucapku.
''Jadi kamu mau mutusin Tian akhir pekan ini?berarti 3 hari lagi dong?atas dasar apa sih kamu mutusin Tian?'' Tanya Zahra bingung.
''Udah nggak punya perasaan sama dia,daripada digantungin kayak gini mending diakhirin deh'' Ucapku mengaduk-aduk minumanku.
''Yakin Ag?'' Tanya Zahra.
Aku menangguk pelan.
''Ya udah,aku cuma dukung aja!'' Zahra menyemangatiku.
***
''Aduh'' Ucapku.
''Kenapa Ag?'' Tanya Zahra.
''Buku PRku ketinggalan,aku ambil dulu deh'' Ucapku,berlari kearah kelas.
''Ya udah aku tunggu disini ya'' Ucap Zahra.
Aku mengambil buku di loker mejaku.
''Untung saja tidak tertinggal'' Ucapku tersenyum.Aku melihat penjuru kelas.KOSONG.
'Kemana yang piket?' Batiku heran.'Ah sudahlah' Batinku berlalu.
Aku melewati ruang musik.
Terdengar alunan nada dari sebuah gitar disana.Karena penasaran aku membuka sedikit ruang musik.Terdapat seseorang disana,namun tertutup oleh piano.Aku mencoba melihat siapa orang itu.
''Ag..?'' Ucap seseorang.
''Eh iya?'' Tanyaku membalikan badan.
''Ngapain disini?'' Tanya-nya balik.
''Eh..tidak hanya,mau ngadem aja'' Ucapku nyengir.
''Dasar!aku nungguin kamu sampe lumutan tau!'' Ucap orang itu menghentakan kaki.
''Iyaaaa,sorry'' Aku mengacungkan kedua jariku.
''Ya udah!ayo pulang,mau ujan..nanti kita kehujanan'' Ucap Zahra menarik tanganku.
***
''DOOOOR'' Teriak seseorang dibalik pintu saat aku melangkahkan kaki memasuki rumah.
''Eeeeeeh?'' Ucapku kaget.Orang itu melongokan kepalanya keluar pintu.
''Aureeeel'' Ucapku gemas.
''Ehehe,akakak capek ya?'' Tanya Aurel.
''Iya'' Jawabku duduk.
''Kenapa?'' Tanyaku lagi.
''Kata Bdhe,Aulel suluh bikin akakak hilangin capek'' Ucap Aurel dengan logat khasnya.
''Oh ya?mau ada apa?'' Tanyaku tersenyum.
''Aulel nggak tau'' Ucap Aurel memijit lenganku.
''Ahaha,iya deh'' Ucapku menyipitkan mata.
'Tok..Tok..Tok'
Suara ketukan pintu membuatku terbangun.Aku membuka pintu kamarku.
''Eeeeeh,Mama'' Ucapku masih setengah tidur.
''Ya ampun Agni,ini udah jam lima sore..kan Mama udah bilang nanti malem mau ada acara'' Ucap Mama,memegang rambutku.
''Aaaah,iya..Agni mandi'' Ucapku males-malesan menutup pintu
''Agniiii!'' Teriak Mama dari bawah.
''Iya!Agni tinggal make sepatu'' Ucapku memakai sepatu high heals. (Ceritanya Agni fenimin)
''Cepetam dikit dong,jangan males-malesan gitu..Ini acara penting Agni!'' Tegas Mama saat aku turun.
''I know this Mom'' Ucapku.
''Nah kalau udah tau kenapa masih lelet gitu?'' Tanya Mama kesal.
''Ehehe,Aurel ikut Ma?'' Tanyaku sambil nyengir.
''Ikut udah dimobil,tapi tante nggak ikut,katanya jaga rumah'' Ucap Mama.
''Oooo'' Ucapku berjalan kearah mobil.
***
Aku memasuki gedung megah dihadapanku.RAMAI.Hanya itu kata-kata yang bisa kulontarkan.
''Ayo masuk'' Ucap Mama.Aku menurut.
''Hay,jeng'' Sapa Mama.
''Hay juga jeng,eh ini anaknya ya?'' Tanya Orang tadi.Mama mengangguk.
''Dua jeng?'' Tanya orang tadi lagi.
''Yang satu ponakan!'' Kata Mama tersenyum.
''Pamit dulu ya jeng'' Pamit orang tadi pergi.
Aku,Mama,dan Aurel kembali menjelajah gedung ini.
''Hy jeng'' Sapa Mama sambil duduk dimeja.
''Hy juga jeng'' Sapa orang-orang yang ada disana.
Mama mengobrol dengan teman-temannya,sedangkan aku dan Aurel hanya mengobrol nggak penting.
''Oh,iya ini anak saya jeng nama nya Cakka'' Kata teman Mama (Yang mengadakan acara ini),memperkenalkan anaknya yang baru saja hadir.Aku yang sedang bermain dengan Aurel tersentak kaget.Aku mendongakan kepalaku dan ada Cakka disana.
''Loh?Cakka anak jeng?'' Tanya Mama.
''Iya,kenapa jeng?'' Tanya teman Mama.
''Dia,temannya Agni!saya juga sudah pernah bertemu Cakka'' Ujar Mama,terselip senyuman diwajah Mama.
''Ma..Agni keluar ya!sumpek'' Ucapku alasan.
''Loh kok keluar sih?'' Tanya Mama bingung.
''Agni sumpek Ma..'' Ucapku dengan melas,Cakka menatap lurus kedepan dengan wajah dingin.
''Panas ya Agni?'' Tanya Mama Cakka dengan lembut.
''Iya!'' Jawabku.
''Hm..tante suruh pelayan untuk menaikkan suhu AC ya?'' Ujar Mama Cakka bangkit.
''Oh,tidak perlu tante biar saya keluar saja!lumayan mencari udara sejuk malam hari'' Balasku cepat.
''Ya sudah..ajak Aurel ya!'' Ucap Mama.
''Ya!'' Jawabku menarik tangan Aurel kedepan gedung.
***
Aku duduk di kursi taman depan gedung megah itu.Mencoba menghilangkan seorang Cakka dipikiranku,tadi Cakka memang sangat tampan bahkan Irfan bachadim kalah!.Aku terdiam dalam pikiranku sendiri,sampai suara Aurel terdengar.
''Akakak kenapa ngajak Aulel kelual?'' Tanya Aurel heran.
''Aaaaah tidak hanya panas'' Jawabku mengibas-kibaskan tangan didepan muka.
''Ooooh ya cudah,eh Akak..Aulel mau ambiy minum didalem ya!'' Pamit Aurel.
''Eeeeeeh,kakak temenin ya!'' Jawabku cepat,namun Aurel sudah berlari duluan kedalam gedung.
Lama Aurel mengambil minuman.'Aaaah mungkin Aurel menghampiri Mama' Batinku cepat sebelum banyak pikiran negatif di hatiku.Tiba-tiba seseorang duduk disampingku.Aku menengok keseblahku.
''Mau apa kamu kesini?'' Tanyaku ketus.
''Aurel sudah didalam sama Mama mu'' Ucapnya menatap lurus kedepan.
''Oh!'' Jawabku.
-HENING-
'Aduh Cakka ngapain sih kesini segala?aku kan pingin menghilangkan kamu dari pikiranku saat ini' Keluhku dalam hati.
''Aku kesini disuruh bukan karena aku mau sendiri!'' Tegas Cakka seakan membaca pikiranku.Aku tak menjawab.
''Sudah sana,masuk!'' Usirku.
''Aku ingin disini!udara disini lebih sejuk dibanding didalam'' Jawab Cakka.
''Aku ingin masuk,disini terlalu dingin'' Ucapku datar,lalu beranjak pergi.Tiba-tiba tanganku dipegang oleh Cakka.Aku tersentak kaget,lalu menoleh sekilas.
''Apa?'' Tanyaku,nada suaraku seperti dibuat-buat agar terlihat biasa saja.
''Temani aku disini!'' Ucap Cakka menatap lurus kedepan,genggaman tangannya terlepas begitu saja.
''Terlalu dingin!'' Elakku.
''Akan ku genggam tangan mu!'' Ucap Cakka datar.Aku duduk disebelah Cakka dengan salting.Seperti ucapannya tadi tanganku di genggam erat oleh Cakka.Rasanya aku tak ingin lepas dari saat-saat itu.
***
Aku menatap dua orang disana dengan wajah cemburu.Ingin sekali menangis.
''Bye,Kka..semoga berhasil!'' Teriak seorang cewek berambut panjang berlari kecil,dan menghilang ditikungan.Aku mengintip dengan air mata yang sudah ku bendung sejak tadi.
Cakka berjalan dengan santai kearah kantin.
''Kenapa masti jatuh cinta sama Cakka,yang udah sama Oik'' Gumamku menangis.
***
Aku duduk dengan perasaan kecewa di kursi taman.Sedih memikirkan seorang Cakka.
'Duk!' Batu yang ketendang mengenai kaki seseorang.Aku menangkat kepala,lalu mendundukannya lagi.Seseorang duduk disebelahku.
''Mau apa?'' Tanyaku ketus.
''Cuma,duduk!'' Ucap orang itu menatap kedepan.
''Kamu ngikutin aku atau bagaimana sih?'' Tanyaku kesal.
''...'' Tak ada jawaban.
''Aku nggak lagi ngomong sama orang bisa kan?'' Tanyaku tambah kesal.
''Tidak..'' Ucap Cakka.
''Aku pulang!'' Ucapku.
''Jangan!Aku mau ngomong sama kamu'' Ucap Cakka serius.Membuatku menghentikan langkah
''Nggak ada waktu,aku harus mengantar Aurel keBandara!'' Ucapku berlari pergi.
***
'Tok..Tok..Tok'
''Agni pulang!'' Teriakku.
''Ayo nak kepakkan baju-baju mu!'' Ucap Mama dari atas.
''Mama,ngomong apa sih?ngaco deh!'' Ucapku bingung.
''Aurel sama Tante udah berangkat keAussie dari 2 jam yang lalu,dan sekarang Mama dipindah tugaskan ke Aussie selama 5 tahun'' Ucap Mama buru-buru.
''Hah?'' Tanyaku.
''Iya,mendadak!'' Jawab Mama cepat.
''Haruskah Agni ikut Ma?'' Tanyaku.
''Ya harus!kamu disini nggak ada yang mengurus Agni!'' Tegas Mama.
''Kan bisa nge kos!'' Jawabku memelas.
''Agni!'' Mama melotot.
''Iya!'' Dengan lemas aku berjalan kearah kamar dan mengepak barang-barang.
***
Aku berjalan dengan lunglai kearah taxi.Berhenti sejenak didepan pintu taxi sebelum aku masuk kedalamnya dan meninggalkan Jakarta.Aku menangis harus,setitik air mata mulai jatuh.Aku mengusap air mata itu dengan perlahan.
''Bye!'' Ucapku.
''Bye Cakka,semoga kamu dapat yang lebih baik dariku!'' Ucapku,butiaran air mata mulai jatuh kembali.
''Agni,ayo nak!'' Ucap Mama dari dalam taxi.Aku mengangguk kecil.
Lalu masuk kedalam taxi.
'Walau saat aku kembali nanti,aku tau kamu bakal dapat yang lain Kka,tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku tetep cinta sama kamu' Batinku.
***
''Agni!!'' Teriak seseorang saat aku akan chek-in didalam.Aku membalikkan badan.Dan orang itu berhenti tepat dihadapanku.
''Cakka?'' Tanyaku kaget.Orang itu mengangguk.
''Ngapain kamu kesini?'' Tanyaku.
''Aku cuma mau bilang.'' Ucapan Cakka terhenti.
''Bilang apa?'' Tanyaku gugup.
''Aku cuma mau bilang 'aku suka sama kamu'' Ucap Cakka menatapku dalam.Mama hanya diam melihatku dan Cakka.
''Jadi?'' Tanyaku.
''Kamu mau jadi pacarku?'' Tanya Cakka,aku menatap Mama.Mama mengangguk ''Pesawatnya masih sejam lagi kok Ag..'' Jawab Mama enteng.
''Agni nggak tanya itu!'' Ucapku.
''Lalu?'' Tanya Mama.Aku melirik kearah Cakka.Mama tersenyum ''Semua terserah Agni'' Ucap Mama kemudian.Aku menatap Cakka lirih.
''Aku bakal ke Aussie Kka'' Balasku menunduk.
''Aku bakal tunggu kamu!'' Lirih Cakka memegang tanganku.
''Jadi?'' Tanya Cakka.Aku mengangguk.
''Asalkan kamu mau tunggu aku sampai 5 tahun nanti'' Tambahku kemudian.
''Aku bakal tunggu kamu Ag!'' Ucap Cakka.
***
5 Tahun Kemudian.
2 Bulan terakhir aku dan Cakka Lost Contacs..
Aku memasuki rumah lamaku.Lalu merebahkan diri dikursi.
''Mama,keatas ya Ag..'' Ucap Mama pergi.
''MAMA AGNI KERUMAH CAKKA YA!'' Teriakku lantang.
''Ya!'' Teriak Mama.
***
''Nih Pak!'' Ujarku memberi uang untuk taxi.
Aku menatap rumah yang berdiri kokoh dihadapanku,memang aku tidak pernah kesini,tapi aku pernah diberi tahu oleh Cakka lewat Yahoo.Mail.
'Tok..Tok..Tok'
Aku mengetuk pintu.
Kelurlah sosok wantia paruh baya sangat cantik,namun matanya sangat sembab.
''Kamu siapa?'' Tanya Wantia itu.Teman Mama.Mama Cakka.
''Saya Anak Bu Winda tante'' Ucapku sopan.
''Kamu Agni?'' Tanya Mama Cakka.
''Iya tante!'' Jawabku sopan.
''Mari masuk!'' Ajak Mama Cakka.
''Iya tante'' Jawabku.
''Jadi tante?Cakka kemana?'' Tanyaku.
''Cakka nggak ada disini'' Jawab Mama Cakka.
''Lalu?'' Tanyaku.
''Mari ikut saya'' Mama Cakka menggeretku.
***
''Disini Cakka'' Ucap Mama Cakka menangis.
''Tante?'' Tanyaku,air mataku mulai turun.
''Ya Agni!'' Jawab Mama Cakka tersedu.
''Cakka?'' Tanyaku.
''Ya Ag,Cakka meninggal disebabkan Kanker Otak yang dideritanya sejak SMP'' Jawab Mama Agni.Aku menangis sangat deras.Hujan pun mulai turun.
''Mari Ag!kita pulang'' Ajak Mama Cakka.
''Tidak tante,silahkan tante duluan!saya masih ingin disini!'' Ucapku mengusap nisan dihadapanku.
''Kamu yakin Ag?'' Tanya Mama Cakka lirih.Aku mengangguk.
Mama Cakka pun pergi.
''Kka,walau kamu nggak ada disini!aku tetep cinta sama kamu kka,aku sayang sama kamu!'' Teriakku lantang ditengah derasnya hujan.
''Makasih kka kamu udah jadi pengisi hatiku!'' Ucapku menangis.Lalu meninggalkan Cakka beristirahat dengan tenang disana.
***
HOOOORE,SELESAI!
Kasian saya buat 3-4 hari-_-
Ehehe..
Baca?Komment
Kalau baca..
Kurang lengkap tanpa komment ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar